Raksasa mesin cari Google, melakukan penelitian internal seputar situs-situs yang terinfeksi malware. Hasilnya cukup mengejutkan. Sebanyak 450 ribu situs dinyatakan terinfeksi malware.

Artinya adalah 1 dari tiap 10 situs mengandung malware yang mayoritas di antaranya mencoba mengeksploitasi komputer pemakai melalui browser Internet Explorer.

Dikutip detikINET dari Times Online, Selasa (15/5/2007), Google mengaku telah menganalisa sekitar 4,5 juta situs dan menemukan 450 ribu diantaranya menyimpan aplikasi keylogger yang mampu menangkap ketikan pengguna. Dari analisa tersebut, Google telah menginformasikan situs-situs yang diidentifikasi mengandung malware.

Laporan Google yang bertajuk "The Ghost in the Browser" menyimpulkan, rata-rata pengguna komputer jarang melindungi diri dari ancaman seperti malware. "Browser mereka bisa menjadi kendaraan bagus untuk malware," ujar laporan tersebut.

Google mengungkap, situs-situs yang disertai iklan adalah situs yang paling banyak terkontaminasi malware. Pasalnya, iklan-iklan tersebut kadang dimunculkan melalui jaringan pihak ketiga dan tidak dalam pengawasan pemilik situs.

Situs lain yang rawan malware adalah situs yang memungkinkan pengunjungnya untuk menyumbang kontennya seperti forum dan blog. Contoh lain, situs penghitung lalu lintas jaringan, yang dapat dikonfigurasi dengan mengeksploitasi komputer pengunjung.

Para pakar beranggapan, para pemilik situs tidak menyadari bahwa situs mereka telah disusupi.
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

"Kami menduga mayoritas malware menyebar melalui infeksi situs, karena rata-rata komputer pengguna menyediakan lingkungan yang mendukung penyebaran malware," ujar Niels Provos yang memimpin penelitian tersebut.

Ia menambahkan, "Transaksi perbankan dan nomor kartu kredit misalnya, lebih banyak ditemukan di komputer-komputer pengguna daripada di server."

Sementara para penyedia software antivirus sulit menanggulanginya karena perkembangan malware yang sangat cepat. Untuk diketahui, satu kode jahat berganti 1.100 kali dalam kurun waktu lebih dari 12 bulan selama masa penelitian Google.

Graham Cluley, pakar dari perusahaan keamanan komputer Sophos mengungkap bahwa pengguna seharusnya melindungi diri mereka sendiri dengan memastikan bahwa antivirus yang digunakan selalu up to date. Cluley juga menambahkan, menurut penelitian perusahaannya, sebanyak 70 persen situs yang terinfeksi merupakan situs yang termasuk dapat dipercaya.

http://www.gsn-soeki.com

http://id.88db.com


0 komentar:

Posting Komentar